Jumat, 26 April 2019

KETIKA "AREK AREK TAMBAAN" SUDAH DILUPAKAN


JANGAN MALU AREK-AREK TAMBAAN, GO TERUS

Masa pemilu 2019 telah usai, meninggalkan banyak cerita, bagaimana tergopoh dan sibuknya para petugas muda pemilu sampai serba serbi tim sukses hingga kisah terpilihnya putra daerah Tambaan di kursi DPRD Kota Pasuruan.

Kini kehidupan masyarakat kembali pada rutinitas normal seperti sedia kala, hingar bingar pesta demokrasi seakan usai dengan cepat, berlalu membawa setungkup harapan pada dewan baru di Kota Pasuruan.

Seperti dewan baru, jadi teringat kembali pada rumah juang pemuda Kelurahan Tambaan, saya sebut rumah juang pada KOMUNITAS AREK-AREK TAMBAAN yang kini sudah mulai dilupakan perlahan namun pasti, kenapa saya sebut rumah juang? Sesungguhnya dari sinilah pemuda Tambaan bangkit, kehadiran Komunitas Arek-arek Tambaan di Kelurahan Tambaan salah satu tujuan utamanya adalah “menghidupkan kembali organisasi-organisasi kepemudaan di Kelurahan Tambaan”, kini organ yang dulu tidur tersebut sudah bangun dan mencari sinar harapan yang membawa gemerlap cahaya terang di kampung halaman, para muda sudah asyik berlomba-lomba eksis menempah wawasan baru pada rumah-rumah juang mereka.

Sebut saja Karang Taruna Bina Hangtuah merupakan salah satu organisasi tingkat kelurahan yang sudah lama terbentuk, menyelenggarakan banyak kegiatan event tahunan mulai takbir keliling dll, kini merambah pada pelatihan kreasi seni setiap seminggu sekali, IPNU-IPPNU yang lebih 10 tahun lalu tidur kini berkembang dan sekarang banyak kader-kadernya sudah diantarkan ke tingkat yang lebih tinggi, semuanya baik Karang taruna, IPNU-IPPNU dan organisasi-organisasi lainnya sudah berkembang dengan sangat cepat, ini merupakan prestasi dan aset bangsa yang kelak akan mengharumkan nama Tambaan.

Nama Arek-Arek Tambaan sebagai komunitas sudah mulai ditinggalkan, sebenarnya diambilnya istilah nama Arek-Arek Tambaan adalah agar tidak formal, “Arek-Arek Tambaan” merupakan istilah untuk menyatakan kepemudaan namun menggunakan bahasa lokal sehari-hari agar terkesan santai namun akrab, tidak formalnya nama merupakan bentuk penolakan formalitas sebuah lembaga/badan/perkumpulan meskipun secara struktur dan menejemennya formal tetapi realitasnya tentu saja perkumpulan ini bisa merangkul pemuda tetapi tidak untuk dipopulerkan sebagai perkumpulan resmi yang diakui pemerintah, dengan kata lain perkumpulan/komunitas ini akan luwes dan fleksibel menghadapi semua kalangan, namun begitu komunitas ini tetap istiqomah mencetak kader untuk kebutuhan khusus sesuai kapasitasnya yang dibutuhkan baik oleh pemerintah, keagamaan maupun sosial kemasyarakatan.

Almamater Arek-Arek Tambaan akan terus ada menjadi bayangan yang akan tetap bersuara namun tak terlihat dipermukaan, peran pemuda di masing-masing organisasi lokal akan tetap diakui sebagai pemuda Tambaan/Arek Tambaan, bergaungnya informasi akan terus bergulir dimedia sosial mengawal suara sosial masyarakat Tambaan untuk terus diteriakkan, keberadaan Komunitas Arek-Arek Tambaan tidak akan pernah mati selagi semangat pemudanya masih membara.

Komunitas Arek-Arek Tambaan ini unik, secara internal kita wadah yang menyatukan dan memang bersatu, satu tujuan yaitu untuk Tambaan, komunitas seperti sebuah orkestra yang masing-masing elemennya memainkan musik yang seirama meskipun keluar suara yang berbeda, berbunyi dan bersuara secara harmoni dalam musik yang enak untuk didengarkan, di dalam komunitas ini banyak orang-orang hebat yang beberapa diantaranya tidak berorganisasi tetapi ide dan gagasannya memberi masukan yang luar biasa, gagasan original tersebut dikreasikan dan direalisasikan sehingga banyak kegiatan yang berjalan sampai sekarang ini, beda dengan organisasi resmi dimana semua pelaku dan konseptor adalah orang organisasi tersebut, inilah yang membedakan komunitas ini dengan organisasi resmi lainnya, orang luar tidak akan mampu mentransformasi pesan ini tentu saja karena tidak mungkin memahami karakter pemuda dan masyarakat Kelurahan Tambaan. Orang luar atau pihak eksternal yang tidak mampu mengurai kerumitan ini pasti akan berpikir secara sederhana, “kenapa tidak disatukan saja menjadi Karang Taruna (misalkan)?!” maka jawabannya “maka tunggulah mati/pasifnya organisasi tersebut seperti pengalaman yang dulu-dulu yang sudah-sudah” justru kehadiran komunitas Arek-Arek Tambaan akan menjadi mediator sebagai pawang dimana semua elemen baik orang perseorang yang berorganisasi dan yang tidak  berorganisai untuk secara bersama-sama berfikir dan menjadi satu jiwa dalam satu tubuh mensukseskan Karang taruna (misalkan) bila ketika itu membutuhkan bantuan untuk disukseskan acaranya. Maka dari sinilah keberadaan peran Komunitas Arek-Arek Tambaan diperlukan.
So jangan takut dengan Komunitas Arek-Arek Tambaan, karena bagi kami semua pemuda adalah Arek-Arek Tambaan, bergabunglah bersama kami silahkan menjadi bagian dalam salah satu organisasi di Tambaan seperti :

1.   Karang Taruna
2.   IPNU-IPPNU
3.   ANSOR/FATAYAT
4.   BANSER
5.   KIM
6.   BKM Dll yang ada di Kelurahan Tambaan

Semoga apa yang kita baktikan baik pikiran, tenaga, tulisan maupun yang lain-lainnya yang membantu untuk kepentingan sosial di Tambaan dicatat sebagai amal JIHAD FISABILILLAH... Aamiin Allohumma Ammin.



CHAS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KETIKA "AREK AREK TAMBAAN" SUDAH DILUPAKAN

JANGAN MALU AREK-AREK TAMBAAN, GO TERUS Masa pemilu 2019 telah usai, meninggalkan banyak cerita, bagaimana tergopoh dan sibuknya par...