JANGAN MALU AREK-AREK TAMBAAN, GO TERUS
Masa pemilu 2019 telah usai,
meninggalkan banyak cerita, bagaimana tergopoh dan sibuknya para petugas muda
pemilu sampai serba serbi tim sukses hingga kisah terpilihnya putra daerah Tambaan
di kursi DPRD Kota Pasuruan.
Kini kehidupan masyarakat
kembali pada rutinitas normal seperti sedia kala, hingar bingar pesta demokrasi
seakan usai dengan cepat, berlalu membawa setungkup harapan pada dewan baru di
Kota Pasuruan.
Seperti dewan baru, jadi
teringat kembali pada rumah juang pemuda Kelurahan Tambaan, saya sebut rumah
juang pada KOMUNITAS AREK-AREK TAMBAAN yang kini sudah mulai dilupakan perlahan
namun pasti, kenapa saya sebut rumah juang? Sesungguhnya dari sinilah pemuda
Tambaan bangkit, kehadiran Komunitas Arek-arek Tambaan di Kelurahan Tambaan
salah satu tujuan utamanya adalah “menghidupkan kembali organisasi-organisasi
kepemudaan di Kelurahan Tambaan”, kini organ yang dulu tidur tersebut sudah
bangun dan mencari sinar harapan yang membawa gemerlap cahaya terang di kampung
halaman, para muda sudah asyik berlomba-lomba eksis menempah wawasan baru pada
rumah-rumah juang mereka.
Sebut saja Karang Taruna
Bina Hangtuah merupakan salah satu organisasi tingkat kelurahan yang sudah lama
terbentuk, menyelenggarakan banyak kegiatan event tahunan mulai takbir keliling
dll, kini merambah pada pelatihan kreasi seni setiap seminggu sekali,
IPNU-IPPNU yang lebih 10 tahun lalu tidur kini berkembang dan sekarang banyak
kader-kadernya sudah diantarkan ke tingkat yang lebih tinggi, semuanya baik
Karang taruna, IPNU-IPPNU dan organisasi-organisasi lainnya sudah berkembang
dengan sangat cepat, ini merupakan prestasi dan aset bangsa yang kelak akan
mengharumkan nama Tambaan.
Nama Arek-Arek Tambaan
sebagai komunitas sudah mulai ditinggalkan, sebenarnya diambilnya istilah nama
Arek-Arek Tambaan adalah agar tidak formal, “Arek-Arek Tambaan” merupakan
istilah untuk menyatakan kepemudaan namun menggunakan bahasa lokal sehari-hari
agar terkesan santai namun akrab, tidak formalnya nama merupakan bentuk penolakan
formalitas sebuah lembaga/badan/perkumpulan meskipun secara struktur dan
menejemennya formal tetapi realitasnya tentu saja perkumpulan ini bisa
merangkul pemuda tetapi tidak untuk dipopulerkan sebagai perkumpulan resmi yang
diakui pemerintah, dengan kata lain perkumpulan/komunitas ini akan luwes dan
fleksibel menghadapi semua kalangan, namun begitu komunitas ini tetap istiqomah
mencetak kader untuk kebutuhan khusus sesuai kapasitasnya yang dibutuhkan baik
oleh pemerintah, keagamaan maupun sosial kemasyarakatan.
Almamater Arek-Arek Tambaan
akan terus ada menjadi bayangan yang akan tetap bersuara namun tak terlihat
dipermukaan, peran pemuda di masing-masing organisasi lokal akan tetap diakui
sebagai pemuda Tambaan/Arek Tambaan, bergaungnya informasi akan terus bergulir
dimedia sosial mengawal suara sosial masyarakat Tambaan untuk terus diteriakkan,
keberadaan Komunitas Arek-Arek Tambaan tidak akan pernah mati selagi semangat pemudanya
masih membara.
Komunitas Arek-Arek Tambaan
ini unik, secara internal kita wadah yang menyatukan dan memang bersatu, satu
tujuan yaitu untuk Tambaan, komunitas seperti sebuah orkestra yang masing-masing
elemennya memainkan musik yang seirama meskipun keluar suara yang berbeda,
berbunyi dan bersuara secara harmoni dalam musik yang enak untuk didengarkan,
di dalam komunitas ini banyak orang-orang hebat yang beberapa diantaranya tidak
berorganisasi tetapi ide dan gagasannya memberi masukan yang luar biasa,
gagasan original tersebut dikreasikan dan direalisasikan sehingga banyak
kegiatan yang berjalan sampai sekarang ini, beda dengan organisasi resmi dimana
semua pelaku dan konseptor adalah orang organisasi tersebut, inilah yang
membedakan komunitas ini dengan organisasi resmi lainnya, orang luar tidak akan
mampu mentransformasi pesan ini tentu saja karena tidak mungkin memahami
karakter pemuda dan masyarakat Kelurahan Tambaan. Orang luar atau pihak
eksternal yang tidak mampu mengurai kerumitan ini pasti akan berpikir secara
sederhana, “kenapa tidak disatukan saja menjadi Karang Taruna (misalkan)?!” maka
jawabannya “maka tunggulah mati/pasifnya organisasi tersebut seperti pengalaman
yang dulu-dulu yang sudah-sudah” justru kehadiran komunitas Arek-Arek Tambaan
akan menjadi mediator sebagai pawang dimana semua elemen baik orang perseorang
yang berorganisasi dan yang tidak berorganisai untuk secara bersama-sama
berfikir dan menjadi satu jiwa dalam satu tubuh mensukseskan Karang taruna
(misalkan) bila ketika itu membutuhkan bantuan untuk disukseskan acaranya. Maka
dari sinilah keberadaan peran Komunitas Arek-Arek Tambaan diperlukan.
So jangan takut dengan
Komunitas Arek-Arek Tambaan, karena bagi kami semua pemuda adalah Arek-Arek
Tambaan, bergabunglah bersama kami silahkan menjadi bagian dalam salah satu
organisasi di Tambaan seperti :
1.
Karang Taruna
2.
IPNU-IPPNU
3.
ANSOR/FATAYAT
4.
BANSER
5.
KIM
6.
BKM Dll yang ada di Kelurahan Tambaan
Semoga apa yang kita
baktikan baik pikiran, tenaga, tulisan maupun yang lain-lainnya yang membantu
untuk kepentingan sosial di Tambaan dicatat sebagai amal JIHAD FISABILILLAH...
Aamiin Allohumma Ammin.
CHAS.