Jika kamu datang ke Kelurahan Tambaan Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan, lalu kamu bertanya ke warganya; "makanan apa yang paling disukai disini?" maka kamu hanya akan dapat jawaban kompak "letok-an".
iya letok-an... entah dimulai sejak kapan adanya letok-an di Tambaan.
Letok-an berasal dari kata ledok (ledok=air bercampur
lumpur), eits jangan salah yaaah!
Letok-an itu makanan dan bukan air lumpur loh!
Hanya saja warnanya seperti air lumpur, nama yang jelek tapi nyatanya...
rasanya?
Hmmmm sungguh luar biasa sedapnya.
Letok-an merupakan rujak berkuah khas dari
Tambaan, Letok-an terbuat dari petis asin yang dicampur air, ditambah garam dan
cabe rawit, untuk pelengkapnya ditambah irisan bahan rujak seperti mangga muda, kedondong,
mentimun, bengkoang, belimbing, tahu goreng dan lain-lainnya sesuai selera.
Meski sederhana
bahannya dan mudah cara membuatnya ternyata letok-an tidak ditemui dan dijual
di daerah lainnya.
Sekali lagi.. letok-an hanya ada dan dijual di Tambaan saja.
Namun semakin banyaknya penikmat letok-an kini semua orang pun bisa membuatnya
sendiri asalkan bahannya yang paling utama tersedia, yaitu petis asin.
Petis
asin sebenarnya berasal dari Madura, karena masyarakat Tambaan keturunan dari
Madura petis asin pun ada di Tambaan, petis asin dari Madura dan dari Tambaan
jauh berbeda terkait rasa dan warnanya, petis dari Madura rasa ikannya pekat
dan masih ada bau amisnya, warnanya gelap dan tidak begitu asin maka sangat cocok sebagai sambal colek
pelengkap makan siang, sedangkan petis asin dari Tambaan rasanya sedap dan
tidak amis, warnanya pun coklat dan tidak begitu gelap.
Petis dari Madura tidak
bisa dibuat letok-an rasanya akan hambar tidak senikmat letok-an dari petis asin yang dibuat warga Kelurahan
Tambaan.
Letok-an sangat enak bila dimakan rame-rame, lombok 10 bahkan sampai 20 pun tidak akan terasa pedas karena "saking" enaknya dimakan rame-rame, coba makan sendirian... uzzz lombok 3 sudah setengah mati keringatnya bercucuran.. hehe.
Chas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar