pengecatan hari kedua Minggu 21 Januari 2018
pengecatan hari kedua Minggu 21 Januari 2018
Tiga pemuda tetap asyik mengecat dermaga meski
jam sudah menunjuk pukul 10.00, mereka adalah Nafiudin, Abdul Kholiq dan Abdul
Wahab, pemuda Kelurahan Tambaan Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan, mereka
memulai pengecatan dermaga dari kaki-kaki dermaga yang sudah berlumut, di
seberang mata para nelayan dan warga mengamati dari balik jendela dan warung
bagai sorot kamera CCTV yang mengawasi setiap gerak dan gerik mereka,
orang-orang tersebut berfikir tiga pemuda tersebut bekerja dibayar Pemerintah
dan sedang mendapatkan “proyek pengecatan”, orang-orang tersebut merasa capek
setelah bekerja di laut sehingga tidak memungkinkan membantu ketiga pemuda
tersebut, toh mereka sudah dibayar. Setengah jam kemudian datang lagi dua
pemuda mereka adalah M. Ikhsan dan Muhajir yang sedang membawa makanan dan
minuman, mereka berdua turut membantu pengecatan dermaga, pengecatan kaki-kaki
dermaga begitu sulit dilakukan sehingga memaksa pemuda-pemuda tersebut berhenti
mengecat tepat ketika matahari sedang terik-teriknya dan berkomitmen esok
dilakukan giat pengecatan dermaga kembali.
pengecatan hari kedua Minggu 21 Januari 2018
Sore dan malam warga membicarakan kegiatan
kelima pemuda tersebut dan baru mengetahui bahwa pemuda-pemuda tersebut
melakukan pengecatan dermaga didasari atas rasa keprihatinan mereka terhadap
lingkungannya, dan ternyata mereka secara pribadi berdonasi cat hingga
terkumpul 30 Kg cat warna putih dan biru sehingga setelah dicampur menjadi
warna biru langit yang cerah dan menarik, sehingga masyarakat memberi nama
dermaga mereka dengan sebutan “Dermaga Biru”.
Apa yang menjadi keyakinan pemuda-pemuda
tersebut kini terjadi, masyarakat sudah tidak lagi membuang sampah sembarangan,
laut yang dulu dipenuhi sampah kini sedikit demi sedikit bersih setelah
Pemerintah Kota Pasuruan melalui Pemerintahan Kelurahan Tambaan, RT dan RW
serta Dinas terkait dan warga secara periodik melakukan kerja bakti
membersihkan sampah-sampah tersebut, sosialisasi melaui media sosial membuat
dermaga biru kini sering dikunjungi wisatawan, dermaga biru kini menjadi tempat
wisata meski “sementara” hanya dinikmati masyarakat sekitar Kelurahan Tambaan
Kota Pasuruan. Tidak hanya itu, pemuda-pemuda tersebut bersama Komunitas Pemuda
dan Pelajar Tambaan Peduli Lingkungan setiap hari Minggu sore di dermaga biru
mengadakan acara “membaca buku bersama dan mendongeng” sehingga masyarakat
sekitar dermaga dan masyarakat Kelurahan Tambaan selain bisa bersantai juga
bisa mendapat edukasi melalui buku-buku yang para pemuda tersebut kumpulkan
melalui donasi pribadi dan donasi dari kenalan-kenalan mereka.
Inisiatif para pemuda tersebut tidak hanya
menyentuh dibidang pelestarian lingkungan dan pendidikan melalui gerakan
membaca buku bersama saja, tetapi kini ditekankan pada aspek sosial
kemanusiaan, ekonomi dan lain sebagainya yang berhubungan dengan masyarakat
Kelurahan Tambaan yang berbasis “Pemanfaatan sumber daya pemuda dan pelajar
Kelurahan Tambaan”.
Penulis
Abdul Wahab
Abdul Wahab
Sekretaris Komunitas Pemuda dan Pelajar Peduli Lingkungan
Kota Pasuruan
26 Mei 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar